Headline
PUISI
SASTRA
Sehimpun Puisi Sambut Paskah Suci: Karya Ewack Lehot
Tuesday, April 7, 2020
0
Puisi-puisi yang
hendak saya tulis hari ini
sedang risau dan
merana di atas meja belajar
Saling salah. Saling
sapa
Soal
siapa yang membuat saya gelisah dan malas untuk melanjutkan puisi hari ini
Saya
puasa dulu menulis
Tuhan akan tiba
di rumah saya Sabtu malam
Saya harus
membersihkan diri terlebih dahulu.
(2) Mohon Ampun
Hening
tanggal dari pembaringan.
Rumah Tuhan sepi dari kidung dan nyanyian.
Ada cahaya yang
baru bermekaran dari genggaman seorang pendosa.
(3) Di Taman Getsemani
Di taman Getsemani senja baru saja tiba
Garis-garis kuning cahayanya,
melukiskan mata yang kini sedang berlabuh di suatu
pulau.
Pulau yang sepi dan pilu.
Di kaki bukit,kunang-kunang bercahaya mengalahkan
bulan
Doa-doa bermekaran menimbah rahmat di bawahnya.
Dingin merarajut sepi
Angin merajut sunyi.
Di Taman Getsemani
Ia takut akan
jalan.
Jalan yang penuh gelisah dan derita.
(4)
Jumat Agung
Aroma-aroma kemenyan menabur galau di setiap
sudut-sudut rumah Tuhan
Salib kemenangan mengalirkan sukacita,yang di
bawahnya dosa dan doa kehausan
Di luar masih hujan sayang, aroma-aroma daun-daun
jatuh mengabarkan dukacita dan mohon ampun
Di dalam rumah Tuhan syadat dan antifon dikidungkan
Mari berdoan dalam jalan salib Kristus.
(5) Ruang Tunggu
Cahaya-cahaya lampu menggantikan cahaya bulan
Sekujur jendela membasuh diri dengan debu dan sejuk
Aroma-aroma surya pecah menjadi bias-bias cahaya
lilin
Hujan datang dengan puisi tentang kopi
Burung-burung gereja sedang asiknya menyanyikan puisi
agung dari atas balkon
Dengan sepasang lilin dan aroma bahagia kami berlutut
dan bertelut dengan kidung dan antifon
Dengan syair-syair kudus dan agung.
Mari menanti paskah Tuhan.
*Ewack Lehot, siswa kelas 11 SMA Seminari Pius XII,
Kisol-NTT
Previous article
Next article
Leave Comments
Post a Comment