Headline
Indra Gamur
PUISI
SASTRA
Untuk Kau yang Bernamakan Puisi
Untuk Kau yang Bernamakan Puisi [Puisi-puisi Indra Gamur]
Friday, March 6, 2020
0
![]() |
Gambar: Unsplash/Lukas Robertson//https://www.idntimes.com/ |
Di Tubuh Malam
Sorot mata begitu
tajam bag ujung pisau
Meski kutau tatapan
itu tak mengandung makna
Namun...
Di tengah sunyi yang
menepi
Ada ilusi yang sedang
gelisah
Sudah berapa hari
lamanya
Aku berpuasa dari
syair dan sajak
Ada yang kosong dalam
jiwa ini
Sejak-sajak itu tak
lagi kutulis di branda ponselku
Di ruang tengah
ingatanku
Kutemukan diriku lebih
lama dari biasanya
Lebih lesu dan layu
seperti mawar yang melepas dari tangkainya
Resah rusuh seperti
sebuah rindu tapi entah apa namanya.
Malam.....
Darimu aku tahu tanpa
puisi
Aku mati.
Sungguh tanpa aba aba
.
Kutak bisa apa-apa
Sini sayang dekapkan
aku pada tubuhmu
Peluk eratlah raga
yang penuh pilu
Ada sejuta kata dan
rasa yang tumbuh subur di pundak ini
Kemarilah...
Sebab di tubuh malammu
aku tersungkur bersujud.
Surabaya, Maret
2020
Untuk Kau yang Bernamakan Puisi
Puisiku...
Ini semacam puisi
bukan?
Tapi entah apa
namanya?
Kita adalah sepasang
kekasih
Yang diikat oleh
sastra.
Bertahun lamanya kita
hidup bersama dalam imaji
Pernah dan sering
kumerasa hampa
Tanpa adamu…
Ketika kauperlahan hilang
Tahukah engkau
sayang...
Aku merasa jatuh
miskin dalam rumah kataku sendiri.
Puisiku ...
Untukmu separuh aku
dalam sanubari syairmu
Kenanglah aku
Apa bila kelak kita
tak lagi bersamamu
Aku masih hidup di batang
jantungmu puisiku.
Elus dadaku
Rasakan detak jantung
Lalu tatap mataku
Bacalah di sana
ada puisi untukmu puisiku.
Jangan suka tukaran
lidah.
Itu hanya membuatmu
semakin larut dalam ilusi hampa.
Cukup kecup bibirku
dengan sepotong puisi.
Nanti kucelup di kopi
pagiku.
Surabaya, Maret 2020
Rindu yang Menderu
Aku ingin menyapamu
lebih awal
Sebelum mentari pagi
Sebelum segalanya
terjadi
Aku ingin lebih awal
menyapamu
Namun...
Ya begitulah kadang
spam sapaan itu bag koran ,majalah yang sekedar dibaca lalu dipahami isinya.
Perihal sibuk...
Jujur saja kita sama
sama sibuk
Aku sibuk membawamu
kedalam doa dan harapan
Kau sibuk membawanya
kedalam rumah diamdiam
Ah anjirrrrrrr.....
Rindu kadang sebangsat
itu ....
Tuan
Jalur jalar
kekagumanku ada pada bantang jantungmu
Ia senantiasa selalu
diam dan berdiri kokoh.
Cukup aku yang
menggetarkan batang jantungmu
Rindu yang keras di kepala.
Terus menggelegar.
Agar kelar..
Ada baiknya kita
bertemu.
Aku ingin sekali
mendengar suara bisik di balik
Hiruk pikuk bisingnya
kota ini.
Jangan pake kode
sayang.
Daku tak peka.
Ehemmmm
Menderu ....
Surabaya, Maret 2020
*Indra Gamur- penyair muda tinggal di Surabaya. Buku Antologi puisinya berjudul "Rasanya Seperti Rindu, Tetapi Entah Apa Namanya" diterbitkan Maret ini.
Previous article
Next article
Leave Comments
Post a Comment