Headline
Resensi
Gereja Katolik Meragi Nusantara
Sunday, December 29, 2019
0
![]() |
Gambar: OBOR |
Terasvit.com -
“GEREJA YANG ADALAH RAGI: Peta Eklesiologi Menurut Dokumen KWI” merupakan
persembahan dari Komisi Teologi Konferensi Waligereja Indonesia (Komisi Teologi
KWI). Diterbitkan oleh Penerbit OBOR pada tahun 2019 dengan tebal XII +
105 halaman.
Karya
intelektual yang diedit Leo Samosir OSC ini menyajikan, mendalami, dan memberi
arah baru perihal kiprah Gereja Katolik Indonesia dalam upaya meragi bumi
Nusantara dengan nilai-nilai Injil yang inklusif dan menyentuh dengan situasi
riil bangsa.
Dalam
artikel pertama yang ditulis Dr. George Kirchber diutarakan bahwa sejak awal
berdirinya KWI, misi merupakan bagian integral kehadiran Gereja. Misi Gereja
Katolik Indonesia itu amat khas, yakni secara konkret dalam bentuk partisipasi
pembangunan bangsa yang didasarkan pada Pancasila dan pada hakikat misi Yesus
yakni cinta kasih dan perhatian bagi sesama dari segala golongan dan lapisan
masyarakat dengan tekanan istimewa pada mereka yang berada di pinggiran
masyarakat (hlm. 13).
Selanjutnya,
dalam artikel kedua yang ditulis Prof. Dr. Eddy Kristiyanto, mengupas secara
lebih khusus misi Gereja di bidang pendidikan. Dari dokumen-dokumen KWI yang
diteliti Prof. Eddy, sapaannya, bidang pendidikan merupakan konsern atau fokus
utama Gereja Katolik Indonesia. Hal itu terbukti dengan berdirinya kantor
khusus urusan pendidikan. Misi dalam bidang pendidikan ini memperlihatkan pola
eklesiologis Gereja Katolik Indonesia yang dinamis (hlm. 50). Di sana Gereja
hadir secara nyata bagi bumi Nusantara dalam upaya pembangunan yang berhubungan
dengan karakter, moral, dan kemanusiaan yang holistik (hlm. 51).
Misi
Gereja yang tak kalah penting juga adalah dalam bidang sosial-ekonomi. Sejauh
studi D. Bismoko Mahamboro atas Surat-surat Gembala dan Nota Pastoral
yang dikeluarkan KWI, dalam artikel ketiga, Gereja Katolik Indonesia hadir
bersama umat dalam membangun kesejahteraan ekonomi. Lahirnya Aksi Puasa
Pembangun (APP), Credit Union (CU), dll merupakan bukti dari upaya konkret
Gereja dalam bidang tersebut. Wujud keterlibatan sosial, khususnya dalam
merespon persoalan sosio-ekonomi, hingga saat ini telah beragam, juga ketika
prinsip-prinsip Ajaran Sosial Gereja (ASG), seperti kesejahteraan bersama,
solidaritas, subsidiaritas, dan martabat manusia, tidak selalu disadari menjadi
dasar gerakan (hlm. 86).
Sementara
itu, artikel terakhir dari buku setebal 105 halaman ini, menguraikan tentang
peran Gereja dalam bidang komunikasi sosial. Sejauh pembacaan Dr. Leo Samosir
OSC atas Surat Gembala 1993, dikatakan bahwa Gereja memandang alat komunikasi
sosial sebagai sarana pewartaan iman dan nilai-nilai. Gereja memandang
kehadiran alat komunikasi sosial itu membawa dampak posistif (tanpa
mengabaikan sisi negatifnya) bagi pewartaan iman dan penyebarluasaan
nilai-nilai kehidupan. Kesadaran itu melahirkan usaha, seperti mendirikan
pemancar radio dan membuat majalah paroki. Usaha lain yang tak kalah penting
adalah KWI membentuk Komisi Komunikasi Sosial yang menjadi tangan kanan
KWI agar pengelolaan sarana komunikasi sosial didukung oleh pengetahuan dan
keterampilan.
Catatan
Akhir
“GEREJA
YANG ADALAH RAGI” merupakan referensi andal yang mengingatkan seluruh umat
Katolik Indonesia akan kehadiran nyata Gereja Katolik Indonesia di bumi
Nusantara ini. Gereja Katolik Indonesia dalam segala dinamikanya sudah, sedang,
dan terus berupaya meragi bumi Nusantara ini dengan spirit Injil, yaitu
sukacita dan mewartakan dan mengupayakan pembebasan.
Dokumen-dokumen
seperti Surat-surat Gembala dan Nota-nota Pastoral merekam dengan baik aras
misi Gereja di bumi Nusantara yang plural dan terbelit persoalan kemiskinan dan
juga kebodohan.
Oleh
karena itu, buku ini penting untuk menjadi bahan bacaan semua warga Gereja
Indonesia (hierarki dan awam). Darinya bisa ditemukan inspirasi untuk untuk
semakin menancapkan nilai-nilai injili di bumi Nusantara.
(Rian
Safio/ versi cetak tulisan ini dipublikasikan di HIDUP, 4 Januari 2020)
Previous article
Next article
Leave Comments
Post a Comment